Demi tempat tinggal gratis, Cinderela terpaksa mengakui kalau dirinya adalah timun suri, tapi kebohongan kecil tersebut malah membuahkan malapetaka.
Mengakibatkan Cinderela menjadi incaran juragan raksasa, pria besar yang bernapsu membawa Cinderela untuk bermalam dirumahnya.
Cinderela dan 3 Benda Ajaib
"Timun surii... banguuuun cepat!!!!"
Teriakan nenek membuyarkan Cinderela dari mimpinya.
Nenek mendekati Cinderela yang masih setengah sadar, sambil menggoyang goyangkan badan Cinderela agar cepat bangun.
"Gawat.. juragan raksasa akan datang lebih awal.. lekas bangun"
"haaah... nek.. aku harus gimana?" tanya Cinderela panik dan langsung bangun dari tempat tidur.
"Tenang saja, setelah semalaman nenek chating dengan juragan raksasa, nenek bermimpi didatangi petapa tua, dan dia menyuruh nenek untuk memberikan 3 benda ajaib ini kepadamu" menyerahkan 3 bungkusan kepada cinderela
"loh... kok.. kenapa nenek malah chating ama juragan?"
"untuk menggali informasi dong, makanya nenek tau juragan datang lebih awal.."
"kenapa gak dari semalem aja, aku disuruh kabur.. jangan di kunciin kamarnya.." Cinderela tidak terima penjelasan nenek
"TIDAK BISA....." teriak nenek
"KENAPA...." mata cinderela melotot
"karena semalam kamu pasti ketiduran setelah makan kebab, karena kebabnya aku beri obat tidur... PAHAM KAMU!!!.."
"...." Cinderela tidak bisa berkata lagi, dunia ini sudah tidak punya logika
Tiba-tiba nenek menghela napas, melipat tangan dan memasang muka serius yang belum pernah diperlihatkan sebelumnya.
"dengar timun suri!!, yang pertama adalah sebungkus jarum, disaat terdesak oleh kejaran juragan.. lempar jarum ini, seketika jarum ini akan berubah menjadi hutan bambu, semoga juragan hilang ditelan hutan bambu"
"lalu.."
"apabila juragan masih mengejar, lempar bungkusan ke dua yang berisi garam, lautan akan terbentuk seketika, semoga juragan tenggelam di dalamnya"
"yang ketiga?" tanya Cinderela penasaran
"ini berisi terasi, kalau kamu lempar, akan berubah menjadi lumpur yang dapat menghisap segalanya, gunakan dengan hati-hati, karena efeknya sangat dahsyat" jelas nenek
Cinderela mengambil bungkusan ketiga, mendekatkan bungkusan tersebut ke hidungnya, untuk memastikan bau terasi.
Setelah yakin bungkusan tersebut berisi terasi, tiba-tiba cinderela melempar bungkusan tersebut ke arah nenek.
"Plek..." bunyi bungkusan terasi jatuh tepat di depan nenek.
Cinderela dan nenek saling berpandangan cukup lama, sambil melirik ke arah bungkusan terasi di lantai yang tidak berubah wujud menjadi lumpur.
"Nek.. terasinya.. gak berubah jadi.."
"MANA TIMUN SURI!!!!" Teriak juragan memecah keheningan.
Kaget mendengar suara juragan, nenek langsung merapihkan ketiga bungkusan dan memberikan semuanya kepada Cinderela.
"ayo kita ke dapur" pinta nenek
Di dapur nenek mengambil panci berukuran sedang yang berisikan sayur asem, mengambil potongan jagung dan memerintahkan Cinderela untuk menggigit jagung tersebut.
Sambil mengunyah jagung, tiba-tiba muka Cinderela di bilas kuah sayur asem oleh nenek.
"apa maksudnya nek..." tanya Cinderela kebingungan
"bagaimana rasa kuahnya.. cepat katakan?" desak nenek
"heh.. kuahnya seger.. jagung so so lah"
"bagus.. sayur asemnya belum basi, nenek bisa sarapan pake sayur asem ini.. kamu kabur aja lewat pintu samping.. hati hati timun suri, aku sayang kamu" nenek mengambil nasi untuk sarapan sambil menunjukan arah pintu samping.
"BANGKE...LOE!!!" Cinderela berteriak, sambil berlari menuju pintu samping.
Pintu samping tidak terkunci, Cinderela langsung melesat keluar, berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri, sambil sesekali melihat kebelakang memeriksa apakah ada yang mengejarnya.
Dari kejauhan, Cinderela melihat nenek keluar rumah, berbicara dengan juragan dan tangannya menunjuk tepat ke arah Cinderela, menunjukan posisi dia berada kepada juragan.
Juragan geram setelah mengetahui Cinderela kabur, dia langsung menyalakan motor matic ber CC besarnya dan langsung dilajukan ke arah Cinderela.
Dalam waktu singkat, motor juragan sudah berhasil mendekati Cinderela.
Cinderela yang panik langsung melempar bungkusan pertama ke arah juragan, seketika bungkusan tersebut mengenai helm juragan dan memantul ke tanah.
Tetapi tidak terjadi apapun, juragan tetap mengejar, memaksa Cinderela melemparkan bungkusan ke dua berisi garam.
Tetap tidak membuahkan hasil, Cinderela pun berhenti berlari, bersiap menghadapi juragan dengan semua hal yang dimilikinya.
Setelah juragan memarkir motor dan membayar 2000 rupiah kepada penjaga parkir, dia lantas mendekati Cinderela dengan penuh kehati-hatihatian.
"tidak perlu lari lagi gadis manis.." perlahan juragan semakin mendekati Cinderela
"jangan mendekat... jangan!!!!!" Cinderela mengangkat bungkusan terasi ke udara, bersiap untuk melempar.
"apa yang ada di tangan mu... katakaaaaan!!!" sambil berusaha mendekati Cinderela perlahan
"diaaaam disana.... kataku" Cinderela mengancam
Dengan penuh kekuatan Cinderela melempar bungkusan terasi ke tanah, sehingga bungkusan tersebut terhempas dan isinya terbongkar keluar melesat menuju kubangan air dekat juragan.
Mereka berdua mendadak diam, melihat isi bungkusan ketiga yang terendam air kubangan, mengharapkan sesuatu terjadi.
"apa itu tadi.." tanya juragan.
"terasi.." jawab Cinderela pasrah campur bingung.
"untuk apa terasi itu kamu lemparkan kepadaku?" juragan memiringkan kepalanya kebingungan.
"entahlah... aku juga bingung" masih melihat kubangan air berharap keajaiban.
"Ketangkap kamu" juragan menarik tangan Cinderela yang masih melihat kubangan air.
Disaat Cinderela berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman juragan, datanglah Satpam yang membawa mobil bak pick up.
"ADA APA INI!!!"
"Timun suri mau kabur pak" jelas juragan
"Ooooh.. sini saya bantu"
Dengan sigapnya, Satpam membantu juragan untuk mengamankan Cinderela dan mengangkatnya ke dalam mobil bak, untuk dibawa ke rumah juragan.
Sementara itu dengan motor maticnya, juragan mengawal Cinderela yang berada di bak mobil, memastikan Cinderela sampai ke rumahnya.
Selanjutnya, Cinderela dipaksa untuk melayani juragan oleh istri juragan