Kenapa Revisi UU ITE?
Dari kiriman di group WA, gw dapet link artikel yang membahas "Revisi UU ITE".
Sebelum sempet gw klik link tadi, sudah mulai banyak balesan dari anggota group. Dikhawatirkan ini itu dan lain lain, ditimpalin lagi sama anggota group lain dan diskusi jadi makin hot dan seru. Sayangnya belum beli pocorn dan kopi dingin, jadi gw kurang bisa menikmati diskusi yang berlangsung.
Ternyata group WA sebelah mengirimkan link artikel serupa. Belum selesai pembahasan di group yang satu, group lainnya juga ikut membahas masalah "Revisi UU ITE". Ini hal penting banget, selain kopi dingin gw harus beli martabak manis yang ditaburi kismis dan menyimpan lelehan keju di dalamnya.
Gak mau jadi orang gaptek, gw coba baca salah satu artikel yang dikirimkan. Walaupun tanpa martabak dan kopi dingin, tapi gw pengen banget bisa nimbrung membahasa revisi UU ITE. Gw baca perlahan dengan meletakan sayap kanan atau kiri, membuang jauh semua informasi yang pernah membentuk persepsi dan prilaku gw sebagai manusia.
Di artiket tesebut hanya ada informasi dari staf ahli Mentri terkait, pengurangan hukuman, dan kekecewaan salah satu orang. Tanpa memberikan informasi dengan jelas mana yang di revisi.
Gw jadi googling pengen tau seperti apa bentuknya dokumen UU ITE. Tapi sampe sekarang gw gak pernah nemu dokumen tersebut. Jujur aja, lebih mudah mencari gambar artis bokep jepang yang sudah banyak di blokir oleh pemerintah dari pada mencari dokumen UU ITE, yang seharusnya gw pahami sebagai pengguna media sosial. Mungkin skill googling gw yang kurang tajam atau gw yang selalu kepikiran sama martabak manis yang mengapit lelehan keju.
Biar gak menyebabkan salah tafsir, gw kirim link artikel tadi ke group WA lain yang agak-agak. "Test The Water" lah ceritanya, dan dari group WA yang agak-agak ini kita berkesimpulan kalau ngatain orang jomblo bisa menyebabkan masuk penjara.
Karena kurang ahli tafsir dan sulitnya mencari dokumen asli, mungkin ada baiknya setiap ada update atau undang-undang baru, pemerintah bisa membuat sosialisasi yang sedikit "kekinian".
Contoh aja, yang presentasi Syahrini dengan gaya khasnya. Menggunakan gaun mengkilap o-lala dengan bawahan ber-belahan panjang sampai ke paha. Joget genit sembari memberikan kedipan mata badai dan kecupan jarak jauh oleh bibir merah delima nan jaya. Menjentikan jari, menghentakan kaki dan kepala kebelakang,
"maju, mundur, maju terus, yuk belajar UU ITE biar makin mak-nyus", sambil tangan berputar kedepan dan belakang.
[5 menit penjelasan singkat oleh Syahrini]
"Alhamdulih yah, sudah jelas semua. Ciao bella".