Membuka diri serta mencari selera humor

1. mulai dengan sikap yang santai. Memiliki sikap yang tegang tidak nyaman merupakan penghalang utama ketika anda ingin sekali untuk mengungkapkan humor yang alami yang memang cocok dengan orang – orang sekitar. Perlu anda ingat bahwa, tertawa itu dapat menular. Sehingga ketika anda membawa diri ke dalam cara yang humoristis dan terbuka, maka orang yang ada di sekitar anda akan siap untuk tertawa. Jika di perlukan, agar keheningan dapat di pecahkan anda bisa mengikuti contoh orang lain. Di usahakan selalu untuk tertawa dan tersenyum lebih sering.
2. Sikapi diri serta pandangan anda tentang hidup secara nyaman. Setiap orang pastinya mempunyai pandangan mengenai hidup, dan untuk beberapa orang pandangan itu terkesan humoris. Orang yang dasarnya memang lucu biasanya akan selalu mencari berbagai humor di dalam diri sendiri serta pandangan mereka. Ketika anda tidak nyaman dan terlalu tegang, pastinya anda akan sulit untuk mendapatkan humor pada hal – hal tersebut. Mempertimbangkan dalam membuka diri kepada orang lain seperti menceritakan cerita memalukan mengenai diri sendiri. Tetapi, anda perlu berhati – hati, di karenakan lelucon – lelucon yang dapat mencela anda bisa membuat anda / orang lain akan merasa terkesan tidak nyaman. Untuk itu pilihlah lelucon berselera.

Menjadi lucu pada situasi sosial

1. Menyadari siapa sebenarnya audiens anda. Memperhatikan dengan siapa ketika anda sedang berbicara, serta apa yang memungkinkan mereka tertawa. Perlu di ingat bahwa, jika menurut anda memang lucu maka lucu tersebut belum tentu untuk orang lain. Tentunya anda perlu mengenal audiens anda sebelum dapat membuat para audiens tertawa.
2. Membuat pengaturan waktu di saat anda menceritakan lelucon atau suatu kisah. Komedian profesional berkata bahwa aturan waktu merupakan kunci yang penting ketika menyampaikan sebuah lelucon. Lelucon dan kisah akan sangat lucu di saat si komedian telah mengambil jeda yang tepat sebelum anda mencoba untuk menyampaikan berbagai kata – kata puncak agar dapat membangun antisipasi dan drama.
3. Menghindari untuk menceritakan lelucon yang terbilang lama. Berbagai lelucon yang basi misalnya “ Ayah kamu.... ” / berbagai lelucon yang tidak senonoh bisa mematikan minat para pendengar terhadap selera humor yang anda buat. Bahkan, menceritakan berbagai jenis lelucon yang di dengar pada TV / dari internet bisa membuat anda tidak terlihat alami. Sebaiknya, ceritakan saja berbagai macam kisah yang berasal dari pengamatan sendiri.

Menjadi humoris ketika berada di tempat kerja

1. Menjalin ikatan bersama rekan kerja yang di lakukan melalui humor. Membuat suatu humor dapat anda gunakan dalam mengembangkan suatu ikatan di dalam kelompok dengan cara menenggelamkan berbagai situasi negatif sehingga dapat menghasilkan perasaan yang positif. Gunakan humor dalam menarik perhatian atasan serta rekan kerja anda. Hal tersebut bisa membantu anda untuk membuat anda nyaman ketika berada di dalam tempat kerja.
2. Hati – hati dengan kesan humor yang di tunjukkan pada tempat kerja. Dalam memberikan kesan yang lucu, berarti bukan memperlihatkan ofensif atau keagresifan pasif. Tentunya anda perlu untuk mempertahankan perhatian dan perlu menarik orang. Tetapi bukan dikarenakan mereka menganggap sebagai ofensif terhadap anda. Perlu di perhatikan untuk menghindari berbagai bentuk “ komedi yang murahan ”, hal ini bisa sangat berisiko.