"Wanita bisa menjadi apapun yang dia inginkan, tapi.. apakah betul?"

Gw langsung ingat novel yang berjudul Ginko, bercerita tentang anak wanita yang dipaksa nikah oleh keluarganya, mendapatkan suami yang berpenyakit kelamin, sehinga dia pun tertular.

Berdasarkan pengalaman kurang nyaman berobat ke dokter pria, dia bertekad menjadi seorang dokter wanita pertama di Jepang. Banyak tekanan dari pelajar pria karena tidak seharusnya seorang wanita menjadi dokter, karena pada jaman tersebut dokter adalah pekerjaan untuk seorang pria.

Diceritakan dengan apik dan detail, gw bisa membayangkan tekanan yang dihadapi Ginko karena ingin menyamakan derajatnya dengan pria, dan gw juga melek sedikit tentang kondisi Jepang pada tahun tersebut, apakah akhirnya Ginko berhasil bahagia menjadi dokter? silahkan baca sendiri novelnya.

Tidak akan rugi baca buku ini, kita bisa membaca bagaimana Ginko mempunyai keinginan, dan siap dengan konsekuensinya.

Sesungguhnya.. bukan hanya wanita yang menginginkan emansipasi persamaan derajat, hak dan kewajiban, tapi cowok juga sangat butuh emansipasi.

Cowok juga pengen banget dibayarin atau ditraktir makan malem, pengen banget cowok denger.. 

"gak usah repot, aku yang bayarin aja.. aku pengen emansipasiin kamu"

Atau sebelum kita minta ijin maen futsal, cewek kita udah pengertian,

"mau futsal yah.. boleh kok sayang.. sini aku anter.. nanti selesai jam 9 malem aku balik jemput kamu ya"

Dan dia jemput kita sambil bawain martabak manis ekstra keju double dengan taburan kismis, menyilahkan kita makan bersama tim futsal, dan dia menunggu di parkiran.

Kalau loe nemu cewek seperti itu, jangan ragu-ragu.. langsung datang ke rumah orang tuanya dan langsung bertanya... sesungguhnya yang loe pacarin adalah cewek atau cowok.