3 Pelanggaran Konvoi Motor Roda Dua yang Jarang diakui

Motor Gede atau Kecil, konvoi dapat diartikan iring-iringan kendaraan dalam perjalanan bersama.

 

Dengan pengertian diatas, hampir setiap hari gw konvoi dengan puluhan bahkan bisa mencapai ratusan pengendara motor, dalam perjalanan bersama menuju kantor masing masing.

Dengan menyesal, gw mengaku kalau diri ini bukanlah pengendara motor yang baik dan benar secara harafiah, bahkan tidak sedikit gw melanggar rambu lalu lintas yang banyak tersebar di Jakarta, pelanggaran lalu lintas yang sering gw lakukan adalah:


1. Menambah kecepatan pada saat lampu kuning


Seharusnya lampu kuning memberikan kesempatan kita untuk berhenti atau berjalan secara perlahan, tapi jarang sekali gw lakukan di jalan raya Jakarta ini.

Selayaknya manusia biasa, gw harus mencari pembenaran atas tindakan salah ini, bagaimana mungkin berhenti secara perlahan di jalan raya Jakarta, kalau gw sendiri sedang berhenti, macet di Jakarta tidak seperti bayangan orang pada umumnya, gw sering lihat lampu merah, hijau, kuning sampai berkali-kali di tempat yang sama, jadi walaupun lampu sudah kuning gw tetap menambah kecepatan.


2. Berhenti tidak pada tempatnya


Banyak tersebar rambu "S Coret" di sepanjang jalan, yang artinya dilarang berhenti di area tersebut, tapi sering sekali gw berhenti di rambu "S Coret" tersebut, bersama dengan banyak angkot yang juga ngetem di area "S Coret".

Bukan cuma angkot yang ngetem di bawah rambu larangan tersebut, tapi motor lain juga banyak yang berhenti untuk menunggu seseorang, tempat tersebut memang ramai sebagai tempat pemberhentian kendaraan bermotor, karena pihak berwajib yang ada disekitaran area tersebut juga tidak ada yang menegur atau menilang para pelanggar.

Jadi gw berfikir, mungkin rambu "S Coret" tersebut sudah expired, dan kalau benda expired gw ikutin penggunaannya, akan mengakibatkan hal buruk, maka gw gak ikutin perintah rambu yang sudah expired tersebut.

3. Berjalan melebihi batas kecepatan

 

Parkiran mobil atau motor biasanya terlihat rambu "Max 10 km/jam", tapi sangat sering gw langgar, gw biasanya memacu kendaraan sampai dengan 20 km/jam.

Pernah suatu saat gw mengikuti aturan 10 km/jam, hasilnya motor gw dibalap sama ibu-ibu jalan kaki yang mau belanja di mall, gengsi dong dibalap sama ibu-ibu jalan kaki, mau taroh dimana knalpot motor matic 125 cc gw.

Kalau sampai baju yang lagi diskon, di embat sama ibu-ibu tadi, bagaimana pertanggung jawaban gw sama bini, padahal gw pake motor 125 cc, sedangkan ibu-ibu tadi cuma jalan kaki, kalau sampai kejadian, gw bakal disuruh jalan kaki kalau ke mall.

1% satire lainnya 99%, Share dan Like :)

logoblog

Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar