Quickie Quick Counts
Quick Counts sebenernya sudah ada di Indonesia dari dulu, cuma sekarang aja heboh karena hasilnya berbeda dengan satu dan lainnya, gara-gara heboh begini, akhirnya semua lapisan masyarakat pada ngomongin Quick Counts.
Sebagai programmer komputer gw sering ditanya Time Line, kapan project A selesai?, kapan project B UAT?, dan sebagainya, buat ngasih tanggal yang tepat, gw butuh informasi yang kumplit dulu, kebutuhan user dan kompleksitas aplikasi yang mau dibangun, sekarang User enteng banget ngomongnya,
"udah... Quick Counts aja, selesai kapan?"
Sadis amat pikir gw, seandainya aja gw jadi dokter, kapan dia sakit, sebelum masuk ruangan periksa dokter udah gw kasih diagnosa dan gw suruh balik orang kayak gitu,
"stop.. jangan masuk ruangan saya, berdasarkan Quick Counts, saya lihat bapak berjalan tidak lurus, bapak kena ambeien dan mencret mencret, dengan margin error 2.5%"
Kalau dia perlu ke laboratorium, gak usah susah susah di periksa, kita pake sample dari populasi pasien sebelumya, hasilnya paling gak jauh beda, kalau hasilnya beda dimungkinkan karena ada kecurangan di laboratoriumnya, nah kalau itu sudah diluar tanggung jawab saya sebagai dokter kan.
Obat gw kasih gratis, tapi resepnya hanya bisa di ambil di apotik kredibel yang tidak di tunggangi oleh kepentingan apapun, kalau kebetulan ngambilnya di apotik lain dan dikasih obat yang berbeda, mungkin salah satu apotik tersebut tidak memahami metode sampling dengan baik.
Misalnya dia balik lagi dan protes kenapa belum sembuh, gw tinggal bilang,
"tunggu tanggal 22 aja lah"
0 comments:
Posting Komentar