Siapa Yang Menurunkan Rasis?
Kaget banget denger ucapan anak sendiri, umurnya belom 3 tahun tapi udah bisa ngomong sesuatu yang bisa melukai perasaan seorang manusia. Kejadiannya sangat sederhana sekali, sewaktu makan dan sedang disuapin, dia bilang "aku maunya disuapin sama yang cantik!".
Perasaan gw jadi gak enak, gw bujuk dia "papa yang suapin yah" dan dia gelang kepala "mamah ajah! papah gak cantik" katanya. Gw menunduk lesu, berlari kecil mencari pojokan rumah untuk menenangkan diri, sambil menitikkan air mata.
Siapa yang ngajarin anak sekecil itu untuk punya pikiran rasis, film apa yang pernah dia tonton, MSG merek apa yang pernah dia konsumsi dan siapa gubernur Jakarta yang dia pilih tahun 2017 kemarin. Gw berfikir keras mencari sumber masalahnya, sampai akhirnya gw inget sesuatu karena dia mendekat dan nawarin tahu goreng bekas gigitannya.
Suatu waktu gw beli gorengan di pinggir jalan dan selalu milih tahu goreng berwarna kuning keemasan, karena itu adalah tahu goreng yang matang dengan sempurna. Tapi ada satu tahu yang agak gosong di pinggir tumpukan, gw pegang tahu itu, bolak balikan badannya dan letakan kembali di tumpukan.
Berkat tahu goreng anak gw tadi jadi mengingatkan kalau sebenernya yang rasis adalah gw sendiri, gw memilih tahu goreng dari warna kulitnya tanpa memperdulikan kualitas dari diri tahu itu. Padahal setiap tahu dilahirlan sama, putih, bersih, suci dan bervitamin, dan bukan keinginan tahu untuk menjadi agak gosong, tapi kelalaian yang goreng karena lupa ngangkat. Perasaan tahu itu pasti carut marut karena gw campakan.
Tapi seinget gw, tahu gosong itu gw selamatkan lho, soalnya gw inget bilang ke tukang gorengannya "bang.. itu tahu saya ambil yak, bonus"
Siapa yang ngajarin anak sekecil itu untuk punya pikiran rasis, film apa yang pernah dia tonton, MSG merek apa yang pernah dia konsumsi dan siapa gubernur Jakarta yang dia pilih tahun 2017 kemarin. Gw berfikir keras mencari sumber masalahnya, sampai akhirnya gw inget sesuatu karena dia mendekat dan nawarin tahu goreng bekas gigitannya.
Suatu waktu gw beli gorengan di pinggir jalan dan selalu milih tahu goreng berwarna kuning keemasan, karena itu adalah tahu goreng yang matang dengan sempurna. Tapi ada satu tahu yang agak gosong di pinggir tumpukan, gw pegang tahu itu, bolak balikan badannya dan letakan kembali di tumpukan.
Berkat tahu goreng anak gw tadi jadi mengingatkan kalau sebenernya yang rasis adalah gw sendiri, gw memilih tahu goreng dari warna kulitnya tanpa memperdulikan kualitas dari diri tahu itu. Padahal setiap tahu dilahirlan sama, putih, bersih, suci dan bervitamin, dan bukan keinginan tahu untuk menjadi agak gosong, tapi kelalaian yang goreng karena lupa ngangkat. Perasaan tahu itu pasti carut marut karena gw campakan.
Tapi seinget gw, tahu gosong itu gw selamatkan lho, soalnya gw inget bilang ke tukang gorengannya "bang.. itu tahu saya ambil yak, bonus"
Gw juga suka tahu, gak suka tempe. Mungkin karena permukaan tahu lebih mulus, lebih cantik ketimbang tempe yg permukaannya bopeng2. Hahahahaha. Episode 5 udah tayang loh om
BalasHapuswidiiiiiih... dah banyak bet episodenya brooo
Hapusini snetron apabang, bagi donk. *enggak komen postingannya
Hapus