Seorang Ayah Yang Cuti Menjaga Anak
Kemudahan cuti menjaga anak dirasakan pegawai wanita di Malaysia, di Malaysia ada peraturan mengenai mekanisme cuti menjaga anak. Di Indonesia karyawan memiliki hak untuk mengajukan cuti sesuai dengan peraturan Undang-undang nomor 13 tahun 2003 mengenai ketenagakerjaan. Ada 7 hak cuti bagi karyawan yaitu:
- Cuti tahunan (1 hari dalam sebulan atau 12 hari dalam setahun), cuti sakit (karyawan boleh mengajukan cuti saat dalam keadaan sakit sesuai dengan keterangan dari dokter)
- Cuti melahirkan (karyawan perempuan memperoleh cuti ini sebelum dan sesudah melahirkan menurut pasal 82 ayat 1 karyawan yang cuti melahirkan memperoleh masa cuti 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan sesudah melahirkan)
- Cuti besar (diperuntukkan bagi karyawan yang sudah berdedikasi pada perusahaan dengan bekerja lebih dari 6 tahun)
- Cuti karena ada acara penting (acara penting yang dimaksud seperti menikah, ada keluarga yang meninggal yang tinggal satu rumah, istri melahirkan, anak menikah dan anak di khitan)
- Cuti bersama. Hak yang diberikan pada karyawan yang telah di atur oleh pemerintah dalam rangka hari besar, kepentingannya untuk masyarakat luas seperti peringatan kemerdekaan, hari besar agama dan hari besar nasional. Hak cuti hari besar ini akan mempengaruhi waktu cuti tahunan yang diberikan perusahaan.
Upah hari cuti kerja. Setiap cuti kerja yang dilakukan karyawan tidak akan mendapat upah karena pada saat itu juga tidak ada kerja.
Cuti karena kepentingan anak di tuangkan dalam pasal 93, namun pasal tersebut lebih mengarah pada cuti karena ada acara penting yang disebut cuti berbayar maksimal 2 hari. Jadi selama cuti 2 hari pekerja tetap mendapat upahnya.
Secara spesifik cuti menjaga anak diperoleh seorang ibu setelah melahirkan anaknya yaitu 1,5 bulan. Seorang wanita dianggap sempurna bila telah melahirkan anak di keluarganya, segala kesusahan yang dialami selama mengandung sampai melahirkan akan terbayar dengan suara tangisan bayinya, setelah 1,5 bulan seorang ibu yang berprofesi sebagai karyawan harus kembali melanjutkan pekerjaannya, hal tersebut tentu sangat berat, anak masih sangat kecil untuk di tinggalkan, sehingga banyak wanita setelah melahirkan memilih berhenti bekerja dan fokus merawat anaknya walaupun ada juga yang masih aktif bekerja. Cuti melahirkan di Indonesia hanya berkisar 3 bulan sedangkan di Swedia cuti menjaga anak bisa sampai 480 hari, di Swedia juga seorang ayah bisa mengambil 60 hari cuti menjaga anak dari total waktu cuti yang diberikan untuk sang istri.
Dampak seseorang yang bisa cuti menjaga anak di awal kehadiran sang buah hati tentu begitu berarti bulan pertama anak ada di dunia menjadi momen yang tidak bisa terlupakan, bagi seorang ibu jelas ikatannya dengan anak bisa terbangun dengan pemberian ASI atau air susu ibu sedangkan bagi seorang ayah sepertinya cara yang dilakukan suami di Swedia perlu ditiru suami-suami Indonesia, agar bisa merasakan bagaimana indahnya menjaga anak. Dampak seorang ayah yang memilih cuti menjaga anak di Swedia yaitu:
1. Hubungan ayah dan anak semakin dekat
Dengan ayah merawat anak-anaknya seorang yang telah membangun hubungan emosional dengan buah hatinya.
2. Merasakan kondisi istri yang harus bekerja dan mengurus anak
Seorang istri yang bekerja sebagai karyawan memiliki peran tripel. Pertama di harus menjadi seorang istri menyiapkan semua keperluan suami berangkat kerja dan semacamnya, kedua menjadi seorang ibu yang harus merawat anak dan memberikannya ASI, ketiga menjadi seorang karyawan yang mengerjakan tugas kerjanya. Ketika suami ikut membantu istri merawat anak mereka jelas seorang suami akan merasakan kondisi istri yang harus melakukan segala hal untuk anak mereka.
3. Hadir di masa pertumbuhannya
Ayah selalu terlihat orang yang tidak pernah ada di rumah, bahkan kasus yang sering terlihat anak yang kekurangan figur seorang ayah akan menjadi anak yang nakal, tidak bertanggung jawab dan tidak peka terhadap sekitar. Ayah memiliki peran yang besar bagi psikologis anak, untuk anak perempuan ayah adalah sosok laki-laki yang bisa melindungi, bagi anak laki-laki ayah adalah sosok panutan yang mengajarkan mengenal dunia.
Cuti karena kepentingan anak di tuangkan dalam pasal 93, namun pasal tersebut lebih mengarah pada cuti karena ada acara penting yang disebut cuti berbayar maksimal 2 hari. Jadi selama cuti 2 hari pekerja tetap mendapat upahnya.
Secara spesifik cuti menjaga anak diperoleh seorang ibu setelah melahirkan anaknya yaitu 1,5 bulan. Seorang wanita dianggap sempurna bila telah melahirkan anak di keluarganya, segala kesusahan yang dialami selama mengandung sampai melahirkan akan terbayar dengan suara tangisan bayinya, setelah 1,5 bulan seorang ibu yang berprofesi sebagai karyawan harus kembali melanjutkan pekerjaannya, hal tersebut tentu sangat berat, anak masih sangat kecil untuk di tinggalkan, sehingga banyak wanita setelah melahirkan memilih berhenti bekerja dan fokus merawat anaknya walaupun ada juga yang masih aktif bekerja. Cuti melahirkan di Indonesia hanya berkisar 3 bulan sedangkan di Swedia cuti menjaga anak bisa sampai 480 hari, di Swedia juga seorang ayah bisa mengambil 60 hari cuti menjaga anak dari total waktu cuti yang diberikan untuk sang istri.
Dampak seseorang yang bisa cuti menjaga anak di awal kehadiran sang buah hati tentu begitu berarti bulan pertama anak ada di dunia menjadi momen yang tidak bisa terlupakan, bagi seorang ibu jelas ikatannya dengan anak bisa terbangun dengan pemberian ASI atau air susu ibu sedangkan bagi seorang ayah sepertinya cara yang dilakukan suami di Swedia perlu ditiru suami-suami Indonesia, agar bisa merasakan bagaimana indahnya menjaga anak. Dampak seorang ayah yang memilih cuti menjaga anak di Swedia yaitu:
1. Hubungan ayah dan anak semakin dekat
Dengan ayah merawat anak-anaknya seorang yang telah membangun hubungan emosional dengan buah hatinya.
2. Merasakan kondisi istri yang harus bekerja dan mengurus anak
Seorang istri yang bekerja sebagai karyawan memiliki peran tripel. Pertama di harus menjadi seorang istri menyiapkan semua keperluan suami berangkat kerja dan semacamnya, kedua menjadi seorang ibu yang harus merawat anak dan memberikannya ASI, ketiga menjadi seorang karyawan yang mengerjakan tugas kerjanya. Ketika suami ikut membantu istri merawat anak mereka jelas seorang suami akan merasakan kondisi istri yang harus melakukan segala hal untuk anak mereka.
3. Hadir di masa pertumbuhannya
Ayah selalu terlihat orang yang tidak pernah ada di rumah, bahkan kasus yang sering terlihat anak yang kekurangan figur seorang ayah akan menjadi anak yang nakal, tidak bertanggung jawab dan tidak peka terhadap sekitar. Ayah memiliki peran yang besar bagi psikologis anak, untuk anak perempuan ayah adalah sosok laki-laki yang bisa melindungi, bagi anak laki-laki ayah adalah sosok panutan yang mengajarkan mengenal dunia.
Cuti menjaga anak bisa di usulkan seorang karyawan untuk memantau proses perkembangan buah hati, buah hati merupakan titipan dari tuhan yang harus di jaga dengan baik. Jangan sia-siakan momen pertumbuhan buah hati karena itu tidak akan terulang dua kali.
Bersyukur kerjaan saya banyak dikerjakan di rumah. Walaupun jadwal sebetulnya cukup padat, tapi masih bisa selalu hadir dalam keluarga.
BalasHapus