Kepala gw julurkan ke atas dan samping, gw gak bisa lihat yang dilakukan polisi saat menghampiri dua pengendara motor di ujung jalur trans jakarta. Ternyata pengendara lain sebelah gw juga ikut menjulurkan kepala mau tau yang dilakukan polisi tadi.

Gw langsung diem dan berfikir,

"kok gw pengen tau banget?"

Lampu lalu lintas berubah hijau, dengan bimbang gw gas motor ke rumah, sambil mikirin nasib kedua pengendara motor tadi.

Dalam terpaan sinar rembulan dan sesapan kuah mie instant, gw terngiang kejadian tadi, kenapa gw tertarik nasib pengendara yang kena tilang, dan kenapa harus perduli sampai menjulurkan kepala ke atas dan ke samping.

Sendokan terakhir mie instant masuk mulut, beruntung sekali, sebelum gw rebus mie instant lain, gw tersadarkan akan suatu kesamaan kondisi.

Gw dan pengendara motor lain yang menjulurkan kepala pasti kondisinya sama, capek, lelah dan pegel duduk di atas motor seharian. Kita juga sudah bosan menghitung mundur timer lampu merah. Kita butuh pengalihan, kita butuh sesuatu yang beda, kita butuh hiburan di jalan raya. Itulah yang menyebabkan kita pengen banget liat proses penilangan oleh polisi.

Seandainya aja bisa ngeliat dengan jelas proses penilangan, apakah lantas membuat gw terhibur? membuat gw senang? terpuaskan hawa penasaran? atau tepuk tangan terhibur kegirangan saat surat tilang di tanda tangani? Gw rasa enggak, seandainya bisa ngeliat dengan jelas pun, pasti gw cuma diem dan gak berbuat apapun, hiburan yang palsu.

Cuma nambah macet jalan raya, karena gak sigap melajukan motor, gw bersama banyak pengendara motor lainnya, kita sendiri yang bikin jalanan macet. Lain kali gw coba menahan diri akan kebutuhan hiburan di jalan raya, selama berkendara hanya konsentrasi berkendara.

Semua kesadaran tadi menguras pikiran dan energi, gw butuh hiburan yang sesungguhnya, tampaknya satu bungkus mie instan lagi bisa menghibur gw malam ini.

#DenganSerpihanBawangGorengDanTelurExtra