Ada apa dengan Spongebob?

Memang gw bukan ahli anak atau menggeluti bidang psikologi anak, dan gw juga belum baca atau menemukan kajian KPI(Komisi Penyiaran Indonesia), yang gw temukan cuma beberapa artikel yang berterbangan dimedia online.

KPI memberikan kategory bahaya dan hati hati pada film anak, dan film seperti bima sakti, litle khrisna dll, masuk dalam kategori bahaya, sedangkan spongebob dan crayon sincan masuk dalam kategori hati-hati.

Sebagai pembanding, masa kecil gw, jaman dulu diisi dengan satria baja hitam dan dragon ball, yang isinya beranteman sama monster2 gorgom yang galau, trus dilanjutkan dengan dragonball pukul2an ampe muncrat darah.

Toh angkatan seumuran gw, rasanya normal2 aja, yang jahat ada, dan yang baik juga ada, tergantung siapa orangnya, tapi apapun prilaku mereka kayaknya susah kalo di kaitkan sama apa yang mereka tonton waktu kecilnya.

Gak mungkin juga kan, kalo gw ketemu bencong yang seumuran, trus gw bilang

"loe pasti waktu kecil nontonnya satria baja hitam, bisa berubah wujud pada waktunya"

Spongebob sendiri juga tontonan gw waktu kecil, pembuat ceritanya sendiri kreatif, dan lawakannya cerdas, tim dibelakang spongebob memang harus diacungi jempol, dan perasaan gw waktu dulu kecil nonton spongebob, gak sampai tuh gw niat nguasain dunia kaya plankton, atau pengen punya anak ikan paus kaya Mr Crab, bahkan gw gak pernah sedikitpun kepikiran untuk hidup dibawah laut dengan rumah nanas.

Menurut gw, kalo memang mau ada kategorikan bahaya, layaknya dikasih ke reality show yang suka ngerjain orang, nakut2in orang, atau yang mirip2 lah, kalau kartun mungkin Conan yang secara tidak langsung mengajarkan orang untuk membunuh dalam ruangan tertutup.

Tapikan gw bukan ahli dalam psikologi anak, jadi.. semoga apa yang sudah dicanangkan didasari dengan niat baik, jadi hasilnya juga baik,

logoblog

Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar